Saat matahari terbenam tanggal 3 April, Keluarga Yahudi di mana pun akan memulai hari raya Paskah, memperingati kisah bangsa Israel kuno yang dibebaskan dari perbudakan di Mesir kuno.
Dengan Paskah menjadi salah satu hari raya Yahudi yang paling dirayakan baik di AS maupun di luar negeri, hari raya ini menandai pentingnya hal tersebut dalam budaya dan identitas Yahudi. Keluarga Yahudi berkumpul dan merayakannya dengan aSeder, secara harfiah “memesan”. Salah satu porsi seder yang paling populer adalahMa Nishtana?, atau 4 Pertanyaan. Pada titik ini di malam hari, secara tradisional anggota termuda dalam keluarga membacakan 4 pertanyaan dengan suara keras:
Mengapa malam ini berbeda dari malam-malam lainnya?
1) Pada malam-malam lainnya kami makan roti atau matzah, tapi malam ini kami hanya makan matzah
2) Pada malam-malam lainnya kami makan banyak sayuran, tapi malam ini kita makancermin(ramuan pahit)
3) Pada malam-malam lainnya kami tidak mencelupkan sayuran sekali pun, pada malam ini kami mencelupkan dua kali
4) Pada malam-malam lainnya kami makan sambil duduk dan berbaring, pada malam ini kita berbaring
Bukan suatu kebetulan jika anak bungsu sudah menjadi kebiasaan melafalkan empat pertanyaan ini. Penting untuk mengajar pada usia yang sangat muda bahwa cara terbaik untuk belajar, adalah bertanya. Bagaimana kita bisa belajar tanpa bertanya? “Yang penting jangan berhenti bertanya. Keingintahuan memiliki alasan tersendiri untuk keberadaannya.” -Albert Einstein
Saat kita merayakan hari raya kemerdekaan, kita semua harus mencoba meluangkan waktu sejenak dan meminta tidak hanya untuk membantu diri kita sendiri, tapi untuk membantu orang lain. Bagaimana kita bisa membantu keluarga kita, teman-teman, dan anggota masyarakat dengan cara yang bermakna dan berdampak? Bagaimana saya bisa menggunakan sumber daya saya untuk membantu orang lain? Bagaimana saya bisa membuat hari ini dari hari-hari lainnya?
Selamat Paskah!
